Manfaat Buah Naga
- Mencegah Kanker
- Menjaga Kesehatan jantung
- Mencegah Diabetes Melitus
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
- Merawat Kesehatan Kulit
- Menetralkan racun
- Merawat Kesehatan Mata
- Menghambat Penuaan Dini
- Memperkuat Tulang dan Gigi
Banyak
sekali bukan manfaat buah naga bagi kesehatan, karena memang zat yang
terkandung dalam buah naga cukup banyak seperti kalori, protein,
karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C, Vitamin B1,
Vitamin B3, Vitamin B12, serta kandungan air.
Budidaya Buah Naga
Tanaman
buah naga masuk dalam keluarga kaktus, s cocok di tanam di lahan kering
dan di daerah tropis. Oleh sebab itu, iklim dan keadaan tekstur tanah
di Indonesia cocok untuk pengembangan agribisnis buah naga.
Tanaman buah
naga pada umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus sejak di tanam
hingga menghasilkan buah. Namun, perhatian dan ketekunan tetap di
perlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membudidayakan tanaman buah naga.
1. Syarat Tumbuh Buah Naga
Tanaman buah
naga merupakan tanaman long day plant. Artinya, tanaman ini membutuhkan
penyinaran matahari yang penuh sepanjang hari. Maka, daerah tropis yang
disinari matahari sepanjang tahun cocok untuk di tanami buah naga.
Tanaman buah
naga dapat hidup di pegunungan dan perkotaan, dengan ketinggian 0
sampai dengan 900 dpl. Ia dapat tumbuh di semua jenis tanah, kecuali
rawa-rawa.
Buah naga juga mampu hidup
di segala kondisi, pada musim penghujan atau kemarau. Namun begitu,
lokasi tanam yang memiliki curah hujan yang terlalu tinggi tidak
menguntungkan bagi tumbuhan buah naga karena bisa menyebabkan kerusakan
dan pembusukan. Pilih juga dari lokasi tanam yang bebas dari pencemaran
udara karena udara yang tercemar mempengaruhi produksi buah naga.
Tanaman buah naga dapat optimal pada suhu 38-40’C. Jika perawatannya baik, tumbuhan akan mulai berbuah di usia 11-17 bulan.
2. Persiapan Lahan Tanam
Tanaman buah
naga memerlukan media tanah berpasir yang kaya dengan bahan organik
(unsur hara) serta porous (tidak becek). Agar lahan tetap porous, perlu
di buatkan parit-parit untuk saluran drainase di sekitar lahan.
Jarak
bibit buah naga yang ideal adalah 2,5 x 2 m. Pada lahan perlu dibuatkan
ajir atau tiang penyangga yang berfungsi sebagai tempat merambatnya
batang tumbuhan. Tiang penyangga dapat di buatkan dari beton (semen)
yang tingginya 160-200 cm. Selain dari beton, tiang penyangga juga dapat
di buat dari kayu yang di tancapkan sedalam 50 cm. Alternatif lain
adalah penggunaan tanaman hidup berbatang kuat.
Setiap
tiang penyangga dapat di manfaatkan untuk menyangga empat tumbuhan buah
naga. Oleh karena itu, untuk setiap hektar di perlukan 2.000 tiang
penyangga yang dapat menyangga 8.000 bibit. Penyangga harus di buat
sekuat mungkin karena tumbuhan buah naga akan semakin berat seiring
bertambahnya umur tumbuhan.
3. Pembibitan
Sebagaimana
jenis kaktus lainnya, buah naga dapat di kembangkan dengan berbagai
cara, antara lain dengan biji dan stek. Walaupun sedikit rumit, cara
perkembangannya dengan biji masih tetap di lakukan. Pertama biji buah
naga harus di keringkan. Setelah kering biji di rendam dalam air hangat.
baru di sebarkan dalam media semai yang dapat berupa campuran pasir
halus, batu bata bubuk, dan tanah kompos. Setelah umurnya setahun, dan
mempunyai panjang 4-5 cm, tanaman sudah dapat di pindah ke media tanam.
Cara
lain yang lebih mudah untukmendapatkan bibit adalah dengan cara setek.
Penanaman melalui setek batang lebih baik karena selain lebih mudah di
peroleh, pertumbuhannya juga lebih cepat.
Setek
batang dapat diambil dari suler atau batang dewasa yang dipotong-potong
dengan panjang minimal 20 sampai 30 cm. Setek batang yang baru di ambil
terlebih dahulu harus diangin-anginkan di tempat sejuk selama 7-10 hari
untuk menghilangkan getahnya dan agar luka mengering. Sebelum ditanam,
bagian pangkal setek dapat di celupkan terlebih dahulu ke dalam cairan
perangsang pertumbuhan akar.
Setek
selanjutnya di tanam dalam kantong tanaman atau polibag yang terisi
tanah liat, pasir, dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1/3.
Setek juga dapat langsung di tanam pada lahan perkebunan. Beberapa hari kemudian akan tumbuh tunas-tunas pada setek.
Tunas-tunas
yang tumbuh harus diseleksi. Sebaiknya hanya 1 atau 2 tunasyang baik
yang di biarkan tumbuh. Tunas yang jelek harus di buang karena dapat
mengganggu pertumbuhan selanjutnya.
Setek
batang yang di tanam akan tumbuh menjalar ke atas mengikuti tiang
penyangga. Setek batang yang telah di tanam sebaiknya di ikat pada tiang
penyangga agar tidak terkulai dan mudah patah. Apabila tanaman sudah
besar dan memenuhi penyangga sebaiknya di lakukan penjarangan.
4. Pemupukan
Tanaman buah
naga memang cukup mudah dala perawatannya. Namun, tetap saja tumbuhan
ini tidak lepas dari pemberian pupuk. Alasanya, makin sering di beri
pupuk, pertumbuhan tumbuhan ini akan semakin subur dan cepat
menghasilkan buah.
Pupuk yang di
berikan adalah pupuk organik atau pupuk alami dari kotoran hewan (pupuk
kandang). Jika di bandingkan dengan tumbuhan buah lainnya tumbuhan buah
naga dapat di katakan pemakan pupuk kandang yang paling rakus. Untuk
satu pohon tumbuhan buah naga setidaknya memerlukan satu karung pupuk
kandangsetiap bulannya. Hal tersebut memang masuk akal karena tanaman
buah naga memang mampu menyimpan hara atau nutrisi untuk menghasilkan
daging buah. Pemberian pupuk kandang yang banyak juga dapat membuat
batang tanaman tampak kokoh dan tidak mengkerut.
Untuk
jenis pupuk kandang yang baik di berikan pada tumbuhan buah naga adalah
bersumber dari kotoran sapi atau kambing. Kedua jenis pupuk kandang ini
sangat cocok karena kotoran sapi maupun kambing sama-sama memiliki
unsur yang panas yang dapat menghangatkan media tanam. Apalagi, tumbuhan
buah naga hanya tumbuh baik pada kondisi lahan yang tidak lembab,
sebagaimana kondisi lahan untuk tanaman kaktus yang hidup di gurun.
Selain
pupuk ornagik padat, dapat juga di berikan pupuk organik cair. Pupuk
organik cair di semprotkan 7 hari sekali saat tumbuhan masih kecil, dan
frekuensinya dapat di tingkatkan saat tumbuhan sudah besar.
Alternatif
lain dalam pemberian pupuk adalah setiap bulan tanaman dapat di beri
pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15 sebanyak 2 sendok teh per
tanaman. Tambahkan pula pupuk mikro, misalnya metalik dengan konsentrasi
4 cc/liter air, dengan dosis 3 liter per tanaman. Pada umur 6 bulan,
berikan pupuk Hortigo Kuning dan Hortigo Power, masing-masing 0,5 sendok
teh per tanaman. Pupuk urea jarang di berikan karena dapat
mengakibatkan kebusukan.
5. Penyiraman
Tumbuhan
buah naga tidak banyak memerlukan banyak air. Karena termasuk jenis
kaktus, tumbuhan buah naga dapat menyimpan air sendiri. Air hanya di
perlukan secukupnya pada musim kemarau. Penyiraman dapat dilakukan
seminggu sekali. Jika terjadi hujan, tanama tidak perlu di siram lagi.
Air
penyiraman tidak boleh sampai menggenangi pangkal batang. Sebab pangkal
batang yang terendam air dapat membusuk dan mati. Oleh karena itu,
perlu di buatkan saluran airdi sekitar tanaman atau lahan agar air tidak
tergenang.
6. Pembungaan
Tumbuhan
buah naga mengeluarkan bunganya kurang dari setahun setelah di tanam.
Bunga akan mekar pada malam hari. Untuk proses penyerbukannya, secara
alami di bantu oleh lebah, kupu-kupu, kelelawar, atau semut. Selain
secara alami, penyerbukan juga dapat di bantu oleh manusia.
7. Pemangkasan
Dahan-dahan
yang cukup panjang atau tidak produktif perlu dipangkas. Selain agar
pertumbuhannya optimal, pemangkasan juga dapat merangsang pembungaan.
Pucuk-pucuk batang juga harus sering di pangkas, agar buah tudak
kekurangan nutrisi.
https://www.sipendik.com/kiat-sukses-budidaya-buah-naga/