Rabu, 23 Maret 2016

Budidaya Anggur

Nama    : Agitya Bagus Novandaru
Nis          : 7779
Kelas     : 4 Atp 5

BUDIDAYA ANGGUR

"panduan-cara-budidaya-anggur-natural-nusantara-poc-nasa-hormonik-supernasa-power-nutrition-distributor-resmi-produk-pupuk-organik-nasa"











A. PENDAHULUAN
Produksi anggur (Vitis sp.) di Indonesia belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi anggur secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3) untuk bersaing di era pasar bebas.
B. SYARAT TUMBUH
Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50% – 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir (alluvial dan grumosol).
C. PERSIAPAN LAHAN
  1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur.
  2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha.
  3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi
  4. Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4 m, keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar lubang.
  5. Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir perbandingan 1:1:2 serta Natural GLIO + 5-10 gram/lubang dan isikan ke lubang bagian atas.
D. PENYIAPAN BIBIT
Bibit siap tanam umur 1,5 – 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat, bertunas dua. Kebutuhan bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890 batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha. Sebulan sebelum tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan
E. PENANAMAN
Waktu tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dng POC NASA (1-2 ttp/10 lt air) + 1 minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot POC NASA 1-2 ttp/tangki/10 hari hingga usia + 3 bulan setelah tanam.
F. PENGAIRAN
Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali. Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.
G. PENYIANGAN DAN PENDANGIRAN
Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.
H. PEMUPUKAN
Pemupukan disebar dan dicampur merata tanah secara melingkar sejauh 25 cm dari batang lalu ditutup dan diairi atau dengan cara pengocoran pupuk.
Pemupukan berdasarkan umur tanaman, yaitu :
a. Tanaman Muda sampai umur 6 bulan (per pohon)
NoUmur TanamanJenis dan Dosis Pupuk
Per pohon
110 hari – 3 bulan, interval 10 hari sekaliUrea 7,5 gr atau ZA 10 gr, tiap kali pemupukan
2> 3 – 6 bulan, interval 15 hari sekaliUrea 15 gr atau ZA 20 gr tiap kali pemupukan
3Tiap 1 bulan sekaliSUPER NASA 1-2 sendok makan (s.m.)/ 10 liter air
b. Tanaman Umur 6 bulan sampai 1 tahun (per pohon)
NoUmur TanamanJenis dan Dosis Pupuk
Per Pohon
1> 6 bulanPukan 30 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 22,5 gr atau ZA 30 gr
29 bulanSUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 33,75 gr atau
ZA 45 gr
312 bulanPukan 60 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 50 gr atau ZA 60 gr
Catatan:
Tanaman Produktif Berbuah (lebih dari 4 tahun)
Pemupukan 3 kali setahun (April, Agustus,Desember). Dosis tiap kali pemupukan 600 gr Urea + 300 gr TSP + 375 gr KCl + SUPERNASA 1-2 sdm/10 lt/ pohon
I. PEMBUATAN RAMBATAN
Perlu pembuatan rambatan dengan model :
  1. Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur dengan ketinggian 2 – 3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat atau bilah bambu atau kayu, jarak mata anyaman + 40 cm.
  2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150-200 cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar. Kawat pertama dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat diatasnya berjarak 70 cm.
  3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang tempat penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m.
  4. Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.
J. PEMANGKASAN DAN PEMBENTUKAN POHON
  1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun.
  2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier.
  3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang primer).
  4. Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera dipangkas pada bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder).
  5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun tunas baru (cabang tersier).
  6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.
  7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila dipangkas meneteskan air, cabang berwarna coklat.
  8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan generatif tumpul.
  9. Cara pemangkasan anggur yaitu :
  10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata
  11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata
  12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata
K. PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH
  • Pangkas pembuahan dilakukan 2 tahap setahun yaitu bulan Maret – April dan Juli – Agustus dan dilakukan pada cabang-cabang tersier yang telah berumur 1 tahun.
  • Cabang-cabang yang tumbuh subur dipangkas dan sisakan 4-10 mata tunas, sedang cabang yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas.
  • Cabang/ranting sisa pemangkasan dibentangkan dan diatur merata di seluruh permukaan para-para, lalu diikat ke kanan dan kiri dengan tali.
  • Semprot dengan HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setelah dipangkas setiap 7-10 hari sekali.
  • Pelihara 3 malai bunga tiap tunas dan potong tunas baru yang tumbuh di atas bunga sampai terbentuk bakal buah.
  • Jarangkan buah pada dompolan 50% – 60 %, yaitu waktu ukuran buah sebesar biji asam dengan mengambil butir-butir buah yang letaknya berhimpitan, bertangkai panjang, abnormal, rusak dengan gunting kecil yang steril.
  • Jika musim hujan, pasang atap plastik putih pada para-para dan bungkus buah dengan kantong plastik atau kertas semen.
L. PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
a. Hama
  • Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae), mengisap cairan akar dan daun. Gejala : didaun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan bakar, semprot Natural BVR atau PESTONA
  • Tungau Merah (Tetranychus sp.), bercak-bercak kuning pada daun dan berubah hitam, akibatnya kerdil dan buah berkurang. Pengendalian; semprot Natural BVR atau PESTONA
  • Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan bagian atas permukaan daun, terjadi lubang-lubang kecil pada daun. Pengendalian : Pangkas dan potong tanaman terserang berat dan dibakar lalu semprot dengan PESTONA + POC NASA
  • Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu perangkap dan musnahkan, semprotPESTONA
  • Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang. Pengendalian; Semprot dengan Natural VITURA
  • Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth), larva memakan bunga dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah tidak normal. Pengendalian; Buang buah rontok dan bakar, semprotPESTONA paling lambat 14 hari sebelum panen
  • Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi kebun, bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap
b. Penyakit
  • Tepung Palsu (Downy mildew), jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda, sulur, tangkai buah dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun (dipangkas), potong dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan, Natural GLIO+gula pasir.
  • Cendawan Tepung (Powder mildew), jamur Uncinula necator, menyerang semua stadium pertumbuhan. Daun menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi tepung berwarna kelabu sampai agak gelap, batang sakit coklat. Pengendalian : semprot Natural GLIO+ gula pasir.
  • Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis), timbul bercak-bercak coklat dan bintik-bintik hitam sehingga tunas dan daun kering dan rontok. Pengendalian; Sanitasi kebun, mengurangi kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun terserang, semprot dengan Natural GLIO
  • Karat Daun, jamur Physopella ampelopsidis, terdapat tepung berwarna jingga pada sisi bawah daun dan pada sisi atas daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan seluruh permukaan tertutupi lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok. Pengendalian : Pangkas daun sakit dan semprot dengan Natural GLIO + gula pasir
  • Busuk Hitam (Black Rot), jamur Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna putih pada buah hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah mengendap dan mengeriput hitam seperti “mummi”. Pengendalian : Pangkas bagian sakit, kurangi kelembaban, bungkus buah, Natural GLIO + gula pasir
  • Kudis (Scab), Jamur Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak kelabu dengan tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan berkudis. Pengendalian : Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun, semprot Natural GLIO + gula pasir
  • Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada saat buah anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk. Pengendalian : Penanganan panen dan pasca panen yang baik, semprot Natural GLIO+gula pasir.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (1/2 tutup) per tangki.
K. PANEN 
Panen setelah umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 1-2 kali setahun tergantung pangkas buah.
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/panduan-cara-budidaya-anggur/

Minggu, 24 Januari 2016

TUGAS KKPI
Nama   : Agitya Bagus N
Kelas   : 4 Atp5
Nis : 7779

1.                                                      PT. TK SEED
            PT. TK SEED Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yaitu memproduksi benih cabai. Adapun Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
ü  Menjadi produsen benih cabai yang mampu menciptakan benih unggul
Misi :
ü  Meningkatkan ekonomi masyarakat dalam bidang pertanian

2. Komoditas
            a. Sowing
                        Perlakuan benih sebelum menjadi bibit. Langkah yang harus dilakukan untukmelakukan sowing ini adalah :
1.      Merendam benih dalam air hangat atau dingin
2.      Benih disemai ke dalam tray yang sudah terisi bokasi dan arang sekam
3.      Menutup dengan media campuran bokasi dan arang sekam tersebut dengan tipis
4.      Menutup dengan mulsa untuk mengurangi penguapan 5-7 hari
            B. Persiapan Lahan
1.      Lahan disanitasi supaya tidak terganggu dan menghilangkan tumbuhan yang menjadi inang hama dan penyakit
2.      Melakukan pembajakan supaya tanah menjadi gembur dan subur
3.      Membuat bedengan
4.      Pengapuran tanah dengan menggunakan dolomit dengan dosis 0,5 per tanaman
5.      Memberikan pupuk dasar (SP36,Guano,Phonska,Kcl) pemberian pupuk dasar diberikan minimal 1 minggu sebelum pemasangan mulsa
6.      Memasang mulsa
            C. Penanaman
a.      Pengaturan Jarak Tanam
            jarak tanam yang digunakan 50-60 cm dengan jarak antar lubang 70 cm
b.      Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam sedalam 4-5 cm

c.       Penanaman
Bibit siap dipindahkan pada umur 25-30 hst atau memiliki 4-5 helaian daun. Penanaman dilakukan pada sore atau pagi hari.

            D. Pemeliharaan
a.      Penyiraman

Bibit yang baru saja ditanam disiram menggunakan air bersih supaya tanaman tidak stres. Penyiraman dilakukan 3 hari sekali sampai biit berumur 2 minggu setelah tanam.

b.      Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan pada tunas yang tumbuh diketiak daun yang berada di bawah cabang utama.

c.       Pemasangan turus
Pemasangan turus dilakukan saat tanaman berumur 25-30 hst. Jika melebihi 30 hst dapat merusak perakaran tanaman. Turus ditancapkan dengan jarak 5-7 cm dengan panjang turus 125 cm.





d.      Pengikatan
Dilakukan dengan cara menikat bagian batang utama ke turus dengan sistem angka 8 Pengikatan dilakukan berbarengan dengan pewiwilan.


e.      Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan dengan melihat pertumbuhan baik pertumbuhan vegetatif maupun generatif.

f.        Penyemprotan
Penyemprotan dilakukan dengan melihat kondisi tanaman atau kerusakan tanaman karena hama atau penyakit.



g.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan melihat kondisi rumput sekitar. Untuk penyiangan pada parit dilakukan dengan menggunakan penyemprotan bahan kimia sedangkan penyiangan lubang tanam dilakukan dengan manual.

h.      Polinasi
Polinasi bertujuan untuk mempertahankan keturusan serta memperbaiki keturunan yang dibantu oleh tenaga manusia.
i.        Panen
Panen dilakukan untuk cabai yang telah masak yaitu dengan ditandai cabai sudah berwarna merah.

j.        Ekstraksi
Dilakukan dengan memisahkan antara kulit cabai dengan bijinya. Karena yang dibutuhkan hanyalah bijinya. Setelah diambil biji dijemur dibawah sinar matahari.

k.       Pegemasan
Pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama penyimpanan sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya.bahan kemas yang diguunakan adalah bahan dari plastik karena memiliki kekuatan terhadap tekanan dan tidak mudah robek

3.Penanganan Quality Qontrol Perusahaan
1.      Pengecekan Benih
Pengecekan benih disini meliputi kadar air dalam benih, tingkat perkecambahan, nomer benih, kenurnian benih dan keseragaman benih.
2.      Penjemuran Benih
Penjemuran benih dilakukan apabila kadar air dalam benih terlalu tinggi, sehingga harus dilakukan penjemuran dibawah sinar matahari.

3.      Sortasi Benih
Sortasi benih adalah melakukan pemilihan antara benih yang layak digunakan dan yang kurang layak digunakan dalam melakukan pembenihan, sehingga benih seragam dan tidak tercampur dengan varietas lain.

4.      Fugasi
Fumigasi adalah perlakuan benih sebelum pengemasan dengan memberikan fungisida supaya benih tidak mudah terserang hana dan penyakit.

5.      Packing atau pengemasan
Packing adalah Bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi fisik benih agar daya tumbuh dan daya kecambah tetap tahan tanpa penyimpangan penyimpangan. Bahan kemas yang digunakan adalah bahan kemas yang memiliki kekuatan dari tekanan ,kerusakan dan tidak mudah robek.

4. Penanganan limbah perusahaan
            Limbah perusahaan ini adalah cabai yang tidak dilakukan polinasi,tanaman cabai,mulsa,turus,dan botol bekas pestisida. Penanganan limbah cabai yang tidak dilakukan polinasi yaitu dengan dibagikan terhadap orang yang membutuhkan. Untuk mulsa dapat digunakan kembali untuk penanaman yang akan datang atau apabila sudah tidak layak digunakan dibuang dengan cara dibakar. Turus yang sudah digunakan dapat digunakan kembali dengan cara disortasi, untuk yang masih layak digunakan dapat digunakan kembali sedangkan yang sudah rusak dibakar. Dan pemanfaatan botol bekas pestisida yaitu digunakan sebagai memasang perangkap serangga.

5. HRD dan Standar Pegawai Perusahaan
            Standar kepegawaian di perusahaan ini adalah lulusan SMK/SMA sederajat serta standar kepegawaian tergantung jabatan yang diduduki oleh pegawai,apabila jabatanya tinggi maka tanggung jawab terhadap tugasnya semakin besar. Untuk hari kerja karyawan dari hari senin sampai hari kamis mulai pada pukul 07.00-16.00 istirahat mulai dari pukul 12.00-13.00. sedangkan hari jum’at mulai pada pukul 07.00-16.30 istirahat mulai dari pukul 11.30-13.00. dan pada hari sabtu mulai dari pukul 07.00-13.00.


6.produk hasil olah dan sasaran pemakaian lokal/eksport
            Produk yang dihasilkan berupa benih tanaman cabai. Sekarang ini banyak dibutuhkan para petani karena banyak petani yang bercocok tanam cabai. Benih perusahaan ini dipasarkan di daerah jawa dan diluar jawa.
7. sistem pemasaran produk
            Pemasaran produk dengan dipasarkan ke toko toko pertanian,distributor yang datang langsung ke perusahaan untuk mengambil produk sendiri,konsumen yang datang langsung ke pabrik.
8. pola kerja sama, Anak Binaan Perusahaan
            Perusahaan ini mampu bekerja sama dengan petani sekitar perusahaan serta toko-toko pengecer dengan melakukan pembinaan atau pelatihan yang bertujuan untuk mendekatkan hubungan emosional antara perusahaan dan pelanggan.
9. kepedulian ke Lingkungan sekitar perusahaan

            Kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yaitu dengan cara memperkerjakan masyarakat disekitar perusahaan. Sehingga jumlah pengangguran dalam lingkungan perusahaan berkurang.